Selasa, 20 Januari 2015

ROOT CAUSE ANALYSIS

ROOT CAUSE ANALYSIS
Apa itu Root Cause Analysis ? Anda Tahu ?
ini dia jawabannya :
• Analisis akar masalah
• Setiap masalah selalu mempunyai akar masalah
• Akar masalah sangat penting diketahui untuk melakukan tindakan perbaikan 
  dan pencegahan secara efektif.
• Untuk mengukur efektifitas tindakan perbaikan

Root Cause Analysis juga disebut sebagai bagian dari Problem Solving. Lalu bagaimana cara menggunakan metode tersebut dengan benar dan tepat ?
yaa.. ini dia caranya :
Langkah 1 – Definisikan Masalah
Masalah apa yang sedang terjadi pada saat ini?
Jelaskan simptom yang spesifik, yang menandakan adanya masalah tersebut!
Langkah 2 – Kumpulkan Data
Apakah memiliki bukti yang menyatakan bahwa masalah memang benar ada?
Sudah berapa lama masalah tersebut ada?
Impact apa yang dirasakan dengan adanya masalah tersebut?
Langkah 3 – Identifikasi Penyebab yang Mungkin
Jabarkan urutan kejadian yang mengarah kepada masalah!
Pada kondisi seperti apa masalah tersebut terjadi?
Adakah masalah-masalah lain yang muncul seiring/mengikuti kemunculan masalah utama?
Langkah 4 – Identifikasi Akar Masalah (Root Causes)
Mengapa faktor kausal tersebut ada?
Alasan apa yang benar-benar menjadi dasar kemunculan masalah?
Langkah 5 – Ajukan dan Implementasikan Solusi
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah muncul kembali?
Bagaimana solusi yang telah dirumuskan dapat dijalankan?
Siapa yang akan bertanggungjawab dalam implementasi solusi?
Adakah resiko yang harus ditanggung ketika solusi diimplementasikan
Metode Why
Menggunakan iterasi yaitu pertanyaan MENGAPA yang diulang beberapa kali sampai menemukan akar masalahnya.
Contoh : Masalah Mesin breakdown
1.Mengapa? Komponen automator tidak berfungsi
2.Mengapa tidak berfungsi? Usia komponen sudah melebihi batas lifetime 12 bulan
3.Mengapa tidak diganti? Tidak ada yang tahu
4.Mengapa tidak ada yang tahu? Tidak ada jadwal rutin maintenance
5.Mengapa tidak ada jadwal rutin? Inilah akar masalahnya

Tahapan umum “why analysis”:
- Menentukan Masalahnya dan area masalahnya
- Mengumpulkan team untuk brainstroming
- Turun ke lapangan untuk melihat actual tempat, actual object dan actual data.
- Mulai bertanya menggunakan WHY dan WHY
- Setelah sampai pada akar masalah, ujilah setiap jawaban dari yang terbawah apakah jawaban tersebut akan berdampak pada akibat di level atasnya.
- Pada umumnya solusi tidak mengarah pada menyalahkan ke orang tapi bagaimana cara melakukan perbaikan sistem dan prosedur
- Jika akar penyebab sudah diketahui maka segera implementasikan solusinya.

 • Dalam proyek-proyek improvement :
Mengidentifikasi potensi kegagalan/kesalahan produk ataupun proses
Mencatat efek yang akan timbul jika benar-benar terjadi kegagalan/kesalahan
Menemukan sebab-sebab potensial dari kesalahan tersebut dan resiko yang ditimbulkan
Membuat daftar dan prioritas tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko kegagalan/kesalahan.

Metode Analisis Akar Masalah
1. Event Tree Analysis
2. Fault Tree Analysis  
3. Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
4. Systematic Cause and Analysis Tools (SCAT)  
5. Bird & Loftus – Loss Causation
6. Fishbone Diagram

Event Tree Analysis













Fault Tree Analysis















Failure Mode & Effect Analysis













SCAT


















Loss Causation















Fishbone  Diagram

















DIAGRAM SEBAB AKIBAT
TULANG IKAN / FISHBONE / ISHIKAWA
Cause Effect Diagram dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa, Ph.D pada tahun 1943 dan sering disebut Diagram Ishikawa
Tools dalam menganalisa mutu dengan tujuan mengetahui secara menyeluruh hubungan antara kegagalan dengan penyebabnya dengan menemukan faktor- faktor yang merupakan sebab pada suatu masalah.
Kepala ikan adalah akibat Effect dan satu panah tebal diagram menuju Effect.

5 FAKTOR UTAMA :
1.MANUSIA
2.METODE KERJA
3.LINGKUNGAN
4.MESIN / ALAT
5.MATERIAL / BAHAN

Fishbone Diagram








Kategori 6M 
Machine (mesin atau teknologi),
Method (metode atau proses),
Material (termasuk raw materialconsumption, dan informasi),
Man Power (tenaga  kerja atau pekerjaan fisik) / Mind Power(pekerjaan pikirankaizen, saran, dan sebagainya),
Measurement (pengukuran atau inspeksi), dan
Milieu / Mother Nature (lingkungan).

LANGKAH 2: MENGIDENTIFIKASI KATEGORI-KATEGORI
Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi cabang
Setiap cabang mewakili sebab utamadari masalah yang ditulis.


LANGKAH 3: MENEMUKAN SEBAB-SEBAB POTENSIAL DENGAN CARA BRAINSTORMING
Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
Tentukan di bawah kategori yang mana gagasan tersebut harus ditempatkan, misal: “Mengapa bahaya potensial? Penyebab: Karyawan tidak mengikuti prosedur!” Karena penyebabnya karyawan (manusia), maka diletakkan di bawah “Man”.
Sebab-sebab ditulis dengan garis horisontal sehingga banyaktulangkecil keluar dari garis diagonal.
Pertanyakan kembaliMengapa sebab itu muncul?” sehinggatulanglebih kecil (sub-sebab) keluar dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa karyawan disebut tidak mengikuti prosedur? Jawab: karena tidak memakai APD
Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan dengan beberapa kategori.


LANGKAH 4: MENGKAJI DAN MENYEPAKATI SEBAB-SEBAB YANG PALING MUNGKIN
Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua sebab-sebab dan sub-subnya.
Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin.
Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
Pertanyaan Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari permasalahan teridentifikasi.
Tanyakan Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah sampai ke situ sebab pokok telah terindentifikasi.


Contoh Fishbone




STUDI KASUS : ANALISIS AKAR MASALAH

1.Identifikasi Insiden yang akan di investigasi
2.Tentukan Tim Investigator
3.  Kumpulkan data & informasi
Observasi
Dokumentasi
Interview 

4.Petakan Kronologi kejadian
Narrative Chronology,
Timeline,
Tabular Timeline,
Time Person Grid.

5.  Identifikasi CMP ( Care Management Problem )
( Brainstorming, Brainwriting )

6.  Analisis Informasi
5 Why’s,
Analisis Perubahan
Analisis Penghalang
FishBone / Analisis Tulang Ikan

7.  Rekomendasi dan Rencana Kerja untuk Improvement



LANGKAH 1 & 2 IDENTIFIKASI INSIDEN DAN
TENTUKAN TIM


LANGKAH  3    KUMPULKAN  DATA & INFORMASI











FORM  TABULAR  TIMELINE



FORM  TIMEPERSON  GRID











LANGKAH  5     IDENTIFIKASI  CMP

FORM  MASALAH / CARE MANAGEMENT PROBLEM (CMP) 

Masalah                                      Instrumen / Tools







LANGKAH 6    ANALISIS  INFORMASI

FORM  TEHNIK (5) MENGAPA 








FORM  ANALISIS  PERUBAHAN








FORM  ANALISIS  PENGHALANG












Fish Bone / Analisis Tulang Ikan













FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN DALAM INVESTIGASI INSIDEN KLINIS

1. FAKTOR  KONTRIBUTOR  EKSTERNAL DILUAR RS
Komponen

a. Regulator dan Ekonomi
b. Peraturan & Kebijakan Depkes
c. Peraturan Nasional
d. Hubungan dengan Organisasi lain

2. FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI & MANAJEMEN













3. FAKTOR LINGKUNGAN KERJA








4. FAKTOR KONTRIBUTOR : TIM







5. FAKTOR KONTRIBUTOR : STAF







6. FAKTOR KONTRIBUTOR : TUGAS

7. FAKTOR KONTRIBUTOR : PASIEN

8. FAKTOR KONTRIBUTOR KOMUNIKASI

LANGKAH  7     FORM  REKOMENDASI & RENCANA TINDAKAN















By: Hendri Sunaryo ( 3081 2345 )









1 komentar: